allah maha mengetahui yang baik

Kadang-kadang ALLAH hilangkan sekejap matahari kemudian dia datangkan pula guruh dan kilat. Puas kita mencari di mana matahari, rupa-rupanya ALLAH ingin memberikan hadiah kepada kita pelangi yang indah

selamat datang di blog saya

tinggalkan pesan sebelum pergi

Jumat, 23 April 2010

4 NIKMAT, NABI NABI,SHIDDIQ-SHIDDIQ,SYAHID-SYAHID,DAN ORANG ORANG SALEH

Allah
“Katakanlah: Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada
kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan
Ya’kub dan keturunannya dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan
sekalian nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membedakan salah seorang di antara
mereka, dan kepada-Nya kami menyerahkan diri.” (3:85)
Allah adalah nama Dzat Maha Agung, Pemilik Tunggal semua sifat
kesempurnaan dan sama sekali bebas dari segala kekurangan. Dalam bahasa
Arab kata Allah itu tidak pernah dipakai untuk benda atau zat lain apa pun.
Tiada bahasa lain memiliki nama tertentu atau khusus untuk Dzat Yang
Maha Agung itu. Nama-nama yang terdapat dalam bahasa-bahasa lain,
semuanya nama penunjuk sifat atau nama pemberian (pelukisan) dan
seringkali dipakai dalam bentuk jamak. Kata Allah itu “ism dzat,” tidak
“musytak,” tidak diambil dari kata lain, dan tidak pernah dipakai sebagai
keterangan atau sifat. Karena tiada kata lain yang sepadan, maka nama
“Allah” dipergunakan di seluruh terjemahan Al-Qur’an serta diucapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Dan, barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul ini maka mereka akan termasuk di
antara orang-orang yang kepada mereka Allah memberikan nikmat, yakni: nabi-nabi,
shiddiq-shiddiq, syahid-syahid, dan orang-orang saleh. Dan, mereka itulah sahabat
yang sejati.” (4:70)
Ayat ini menerangkan semua jalur keruhanian yang terbuka bagi kaum
muslimin. Keempat martabat keruhanian, yaitu para nabi, para shiddiq, para
syuhada dan para shalihin, kini semuanya hanya dapat dicapai dengan jalan
mengikuti Rasulullah s.a.w. Hal ini merupakan kehormatan khusus bagi
Rasulullah s.a.w. semata, dan tidak ada nabi lain yang dapat menyamai beliau
dalam perolehan nikmat ini. Kesimpulan itu lebih lanjut ditunjang oleh ayat
yang membicarakan nabi-nabi secara umum dan mengatakan, “Dan orangorang
yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya, mereka adalah orang-orang
yang benar dan menjadi saksi di sisi Tuhan mereka.” (57:20). Apabila ayat 4:70 dan
57:20 dibaca bersama-sama, maka kedua ayat itu menampilkan bahwa, sesuai
dengan karunia Allah, para pengikut nabi-nabi lainnya hanya dapat
mencapai martabat shiddiq, syahid dan shaleh, namun pengikut Rasulullah
s.a.w. dapat mencapai martabat yang lebih tinggi yaitu nabi.
Ka’bah & Masjidil Haram
“Dan ingatlah ketika Kami menempatkan Ibrahim di tempat rumah
Allah dan berfirman, “Janganlah mempersekutukan Aku dengan
sesuatu; dan bersihkanlah rumah-Ku bagi mereka yang tawaf, dan
mereka yang berdiri tegak dan mereka yang ruku’ dan sujud dalam
shalat.” (22:27)
Ka’bah di kota Mekkah merupakan tempat pusat ibadah, dan
umat Islam wajib menghadap kearah Ka’bah dalam shalatnya
dan menjadikannya sebagai Kiblat (2:126; 2:145). Ziarah ke
Ka’bah juga merupakan kewajiban bagi orang-orang yang
mampu menempuh perjalanan ke sana (3:98).
Ka’bah telah lama ada sebelum zaman Nabi Ibrahim a.s. Pada
hakikatnya Ka’bah didirikan oleh Hadhrat Adam a.s. dan
merupakan rumah peribadatan pertama yang dibangun di
dunia (3:97). Pada masa Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
rumah itu telah menjadi puing dan letaknya telah
diberitahukan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. melalui
wahyu, dan kemudian mereka membangunnya kembali (2:128).
Ka’bah telah disebut dalam Al-Qur’an dengan berbagai nama,
ialah Baitii atau “Rumah-Ku” (2:126; 22:27); Baitul-Muharram
atau “Rumah Suci” (14:38); Masjidil Haram (2:151); Albait atau
“Rumah itu” (2:128, 159; 3:98; 8:36; 22:27); Baitul ‘Atiq atau
“Rumah Kuno” (22:30, 34) dan Baitul-Ma’mur atau “Rumah
Makmur” (52:5). Nama-nama yang berlainan ini
mengisyaratkan kepada kemuliaan Ka’bah sebagai pusat
peribadatan yang terbesar bagi umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

art

art
rose

menara putih

menara putih
The White Minaret at Qadian

baihisti maqbarah

baihisti maqbarah
pekuburan ahmadiyyah

jamaah ahmadiyyah

jamaah ahmadiyyah
rabwah

ahmadiyyah

ahmadiyyah
jalza salanah

ahmadiyyah

ahmadiyyah
rabwah